Menguasai Pengurangan Kelas 1 SD: Panduan Lengkap Beserta Contoh Soal dan Strategi Efektif
Matematika adalah fondasi penting dalam pendidikan anak, dan salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai di kelas 1 Sekolah Dasar adalah pengurangan. Kemampuan mengurangi tidak hanya esensial untuk pelajaran matematika selanjutnya, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas secara mendalam konsep pengurangan untuk siswa kelas 1 SD, berbagai strategi pembelajaran yang efektif, serta contoh-contoh soal yang bervariasi untuk membantu anak memahami dan menguasai konsep ini dengan lebih baik.
Pendahuluan: Mengapa Pengurangan Penting untuk Kelas 1 SD?
Di kelas 1 SD, anak-anak mulai beralih dari pemahaman angka konkret ke konsep matematika yang lebih abstrak. Pengurangan adalah kebalikan dari penjumlahan, dan keduanya merupakan operasi dasar yang membentuk dasar aritmetika. Mengajarkan pengurangan pada tahap awal membantu anak mengembangkan:
- Pemahaman Angka (Number Sense): Anak belajar bagaimana angka berhubungan satu sama lain dan bagaimana jumlah bisa berkurang.
- Keterampilan Pemecahan Masalah: Pengurangan sering kali disajikan dalam bentuk soal cerita, yang melatih anak untuk menganalisis situasi dan menemukan solusi.
- Logika dan Penalaran: Anak belajar berpikir secara sistematis untuk menemukan jawaban yang benar.
- Kepercayaan Diri: Menguasai keterampilan dasar ini membangun fondasi positif untuk belajar matematika di masa depan.

Namun, pengurangan bisa menjadi tantangan bagi beberapa anak. Oleh karena itu, pendekatan yang tepat, sabar, dan penggunaan metode yang bervariasi sangatlah penting.
Memahami Konsep Pengurangan untuk Kelas 1 SD
Pada dasarnya, pengurangan adalah proses "mengambil sebagian dari keseluruhan" atau "mencari selisih antara dua jumlah". Untuk anak kelas 1, konsep ini harus diperkenalkan secara konkret terlebih dahulu.
-
Istilah Kunci:
- Kurang/Dikurangi: Mengacu pada proses pengambilan atau pengurangan jumlah.
- Sisa/Hasil: Jumlah yang tersisa setelah pengurangan.
- Selisih: Perbedaan antara dua angka.
- Simbol: Tanda minus (-) digunakan untuk menunjukkan operasi pengurangan.
-
Contoh Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari:
- "Kamu punya 5 permen, lalu kamu makan 2 permen. Berapa sisa permenmu?"
- "Ada 7 bola di keranjang, 3 bola diambil. Berapa bola yang tersisa?"
- "Kakak punya 10 pensil, adik punya 6 pensil. Berapa selisih pensil mereka?"
Prasyarat Penting Sebelum Belajar Pengurangan
Sebelum menyelami pengurangan, pastikan anak sudah memiliki pemahaman dasar tentang:
- Berhitung Maju dan Mundur: Anak harus bisa berhitung setidaknya sampai 20 dengan lancar.
- Mengenal Angka: Mengenal dan menulis angka dari 0 hingga 20 (atau lebih).
- Konsep "Lebih Banyak" dan "Lebih Sedikit": Memahami perbandingan jumlah.
- Konsep Penjumlahan Dasar: Karena pengurangan adalah invers dari penjumlahan. Misalnya, jika 3 + 2 = 5, maka 5 – 2 = 3.
Strategi dan Metode Pembelajaran Pengurangan yang Efektif
Mengingat bahwa anak kelas 1 masih dalam tahap berpikir konkret, penggunaan alat bantu dan metode interaktif sangat dianjurkan.
-
Menggunakan Benda Konkret (Manipulatif):
Ini adalah metode paling dasar dan paling efektif untuk memulai. Biarkan anak secara fisik memindahkan atau mengambil benda.- Contoh: Kelereng, balok LEGO, biji-bijian, jari tangan, buah-buahan, stik es krim.
- Cara: Sediakan sejumlah benda (misal, 7 buah balok). Minta anak menghitungnya. Lalu, minta mereka "mengambil" sejumlah balok (misal, 3 balok). Kemudian hitung sisa balok.
-
Menggunakan Gambar:
Setelah terbiasa dengan benda konkret, transisikan ke gambar. Anak bisa menggambar objek, lalu mencoret sejumlah objek yang dikurangi.- Contoh: Gambarlah 8 lingkaran. Minta anak mencoret 4 lingkaran. Hitung sisa lingkaran yang tidak dicoret.
-
Garis Bilangan (Number Line):
Garis bilangan adalah alat visual yang bagus untuk memahami konsep pengurangan sebagai "melompat mundur" atau "bergerak ke kiri" pada garis bilangan.- Cara: Buat garis bilangan dari 0 hingga 20. Untuk soal 10 – 3, minta anak meletakkan jari di angka 10, lalu melompat mundur 3 langkah. Angka di mana jari berhenti adalah jawabannya.
-
Menghitung Mundur (Counting Backwards):
Setelah terbiasa dengan garis bilangan, anak bisa berlatih menghitung mundur secara mental.- Contoh: Untuk 9 – 4, minta anak mulai dari 9, lalu hitung mundur 4 angka: "9… (8, 7, 6, 5)". Hasilnya adalah 5.
-
Hubungan Penjumlahan dan Pengurangan (Fact Families):
Menjelaskan bahwa penjumlahan dan pengurangan adalah operasi yang saling berhubungan sangat penting. Ini membangun pemahaman yang lebih dalam tentang angka.- Contoh: Jika anak tahu bahwa 3 + 5 = 8, maka mereka juga bisa tahu bahwa 8 – 5 = 3 dan 8 – 3 = 5. Latih mereka untuk melihat hubungan ini.
-
Cerita Matematika (Word Problems):
Mengubah soal pengurangan menjadi cerita membuat konsep lebih relevan dan menarik. Ini juga melatih kemampuan pemecahan masalah anak.- Contoh: "Siti punya 7 boneka. Dia memberikan 2 boneka kepada adiknya. Berapa boneka Siti sekarang?"
Contoh Soal Pengurangan Kelas 1 SD Beserta Pembahasannya
Berikut adalah berbagai jenis contoh soal pengurangan yang cocok untuk kelas 1 SD, beserta cara penyelesaiannya:
Jenis Soal 1: Pengurangan Angka Tunggal (Hasil Positif)
Ini adalah jenis soal paling dasar, di mana angka yang dikurangi lebih kecil dari angka awal, dan hasilnya adalah angka tunggal.
-
Contoh 1: 5 – 2 = …
- Pembahasan: Bayangkan kamu punya 5 buah apel. Lalu, kamu makan 2 apel. Berapa apel yang tersisa?
- Gunakan jari: angkat 5 jari, lalu tekuk 2 jari. Hitung sisa jari yang berdiri (3).
- Gunakan gambar: gambar 5 lingkaran, coret 2 lingkaran. Hitung sisanya (3).
- Jawaban: 3
- Pembahasan: Bayangkan kamu punya 5 buah apel. Lalu, kamu makan 2 apel. Berapa apel yang tersisa?
-
Contoh 2: 9 – 4 = …
- Pembahasan: Ada 9 burung di pohon. Tiba-tiba, 4 burung terbang pergi. Berapa burung yang tersisa di pohon?
- Gunakan menghitung mundur: mulai dari 9, hitung mundur 4 langkah: 8, 7, 6, 5.
- Gunakan balok: susun 9 balok, ambil 4 balok. Hitung sisa balok (5).
- Jawaban: 5
- Pembahasan: Ada 9 burung di pohon. Tiba-tiba, 4 burung terbang pergi. Berapa burung yang tersisa di pohon?
-
Contoh 3: 7 – 0 = …
- Pembahasan: Kamu punya 7 buah kue. Kamu tidak makan kue sama sekali (0 kue). Berapa kue yang tersisa?
- Penting untuk memahami bahwa mengurangi dengan nol tidak mengubah jumlah.
- Jawaban: 7
- Pembahasan: Kamu punya 7 buah kue. Kamu tidak makan kue sama sekali (0 kue). Berapa kue yang tersisa?
-
Contoh 4: 6 – 6 = …
- Pembahasan: Kamu punya 6 balon. Semua balonmu terbang (6 balon terbang). Berapa balonmu sekarang?
- Jika kamu mengambil semua yang kamu miliki, maka tidak ada yang tersisa.
- Jawaban: 0
- Pembahasan: Kamu punya 6 balon. Semua balonmu terbang (6 balon terbang). Berapa balonmu sekarang?
Jenis Soal 2: Pengurangan Angka Dua Digit (di Bawah 20) dengan Angka Tunggal
Pada tahap ini, anak mulai mengerjakan soal pengurangan di mana angka awalnya adalah belasan (sampai 20).
-
Contoh 1: 10 – 3 = …
- Pembahasan: Ada 10 kelereng di kantong. 3 kelereng keluar dari kantong. Berapa kelereng yang tersisa?
- Gunakan garis bilangan: mulai dari 10, lompat mundur 3 langkah (9, 8, 7).
- Gunakan menghitung mundur: mulai dari 10, hitung mundur 3 langkah: "10… (9, 8, 7)".
- Jawaban: 7
- Pembahasan: Ada 10 kelereng di kantong. 3 kelereng keluar dari kantong. Berapa kelereng yang tersisa?
-
Contoh 2: 15 – 7 = …
- Pembahasan: Rina punya 15 pensil warna. Dia memberikan 7 pensil warna kepada temannya. Berapa pensil warna Rina sekarang?
- Strategi: Bisa dengan menghitung mundur dari 15 sebanyak 7 kali. Atau, kaitkan dengan penjumlahan: 7 ditambah berapa hasilnya 15? (7 + 8 = 15, jadi 15 – 7 = 8).
- Gunakan jari dan jari kaki (jika perlu) atau objek: Letakkan 15 objek. Ambil 7. Hitung sisanya.
- Jawaban: 8
- Pembahasan: Rina punya 15 pensil warna. Dia memberikan 7 pensil warna kepada temannya. Berapa pensil warna Rina sekarang?
-
Contoh 3: 12 – 5 = …
- Pembahasan: Ada 12 kupu-kupu di taman. 5 kupu-kupu terbang. Berapa kupu-kupu yang tersisa?
- Gunakan menghitung mundur: Mulai dari 12, hitung mundur 5 langkah: 11, 10, 9, 8, 7.
- Jawaban: 7
- Pembahasan: Ada 12 kupu-kupu di taman. 5 kupu-kupu terbang. Berapa kupu-kupu yang tersisa?
Jenis Soal 3: Soal Cerita Sederhana
Soal cerita membantu anak menghubungkan matematika dengan situasi nyata. Ajarkan anak untuk mengidentifikasi "apa yang diketahui" dan "apa yang ditanyakan".
-
Contoh 1:
- "Dina memiliki 8 buah stroberi. Dia makan 3 buah stroberi. Berapa sisa stroberi Dina sekarang?"
- Pembahasan:
- Jumlah awal: 8 stroberi.
- Yang dimakan/dikurangi: 3 stroberi.
- Operasi: Pengurangan (8 – 3).
- 8 – 3 = 5.
- Jawaban: 5 stroberi.
-
Contoh 2:
- "Di dalam akuarium ada 10 ikan. Ibu mengambil 4 ikan untuk dipindahkan ke kolam. Berapa ikan yang tersisa di akuarium?"
- Pembahasan:
- Jumlah awal: 10 ikan.
- Yang dipindahkan/dikurangi: 4 ikan.
- Operasi: Pengurangan (10 – 4).
- 10 – 4 = 6.
- Jawaban: 6 ikan.
-
Contoh 3:
- "Budi punya 14 kelereng. Temannya, Rio, punya 9 kelereng. Berapa selisih kelereng Budi dan Rio?"
- Pembahasan:
- Untuk mencari selisih, kita gunakan pengurangan.
- Operasi: Pengurangan (14 – 9).
- 14 – 9 = 5.
- Jawaban: Selisihnya adalah 5 kelereng.
Jenis Soal 4: Mencari Angka yang Hilang (Missing Number Problems)
Soal jenis ini melatih pemahaman anak tentang hubungan antara penjumlahan dan pengurangan.
-
Contoh 1: 7 – ___ = 3
- Pembahasan: Kita tahu kita mulai dengan 7, dan akhirnya kita punya 3. Berapa yang diambil?
- Bisa berpikir: "3 ditambah berapa agar menjadi 7?" (3 + 4 = 7).
- Atau: "7 dikurangi 3 hasilnya berapa?" (7 – 3 = 4).
- Jawaban: 4
- Pembahasan: Kita tahu kita mulai dengan 7, dan akhirnya kita punya 3. Berapa yang diambil?
-
Contoh 2: ___ – 4 = 5
- Pembahasan: Kita tidak tahu berapa angka awalnya, tapi setelah dikurangi 4, hasilnya 5.
- Bisa berpikir: "Angka berapa yang jika diambil 4 hasilnya 5?"
- Ini berarti angka awal adalah 5 ditambah 4. (5 + 4 = 9).
- Jawaban: 9
- Pembahasan: Kita tidak tahu berapa angka awalnya, tapi setelah dikurangi 4, hasilnya 5.
-
Contoh 3: 10 – 2 = ___
- Pembahasan: Ini adalah soal pengurangan standar.
- 10 – 2 = 8.
- Jawaban: 8
- Pembahasan: Ini adalah soal pengurangan standar.
Tips untuk Orang Tua dan Guru dalam Mengajarkan Pengurangan
- Jadikan Menyenangkan: Gunakan permainan, lagu, atau cerita. Anak-anak belajar paling baik saat mereka bersenang-senang.
- Gunakan Visual dan Konkret: Selalu mulai dengan benda fisik atau gambar sebelum beralih ke angka abstrak.
- Sabar dan Penuh Dukungan: Setiap anak belajar dengan kecepatan berbeda. Hindari membandingkan atau memberikan tekanan berlebihan. Pujilah usaha, bukan hanya hasil akhir.
- Latihan Rutin, Sesi Singkat: Daripada satu sesi panjang, lebih baik latihan singkat namun rutin setiap hari.
- Hubungkan dengan Kehidupan Sehari-hari: Tanyakan soal pengurangan saat berbelanja, berbagi makanan, atau bermain. Misalnya, "Kita punya 6 biskuit, kalau kamu makan 2, sisa berapa?"
- Rayakan Keberhasilan Kecil: Setiap kali anak berhasil menyelesaikan soal, berikan pujian atau hadiah kecil.
- Identifikasi Kesulitan: Perhatikan di mana anak mengalami kesulitan. Apakah itu memahami konsep, menghitung mundur, atau membaca soal cerita? Fokus pada area tersebut.
- Variasi Metode: Jika satu metode tidak berhasil, coba metode lain. Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama.
- Dorong untuk Menjelaskan: Minta anak menjelaskan bagaimana mereka menemukan jawaban. Ini membantu memperkuat pemahaman mereka.
Kesulitan Umum dan Cara Mengatasinya
- Kesulitan Memahami Konsep "Mengambil": Kembali ke benda konkret. Biarkan anak secara fisik mengambil benda dan menghitung sisanya berulang kali.
- Kesulitan Menghitung Mundur: Latih keterampilan berhitung mundur secara terpisah terlebih dahulu, tanpa konteks pengurangan. Gunakan lagu atau permainan.
- Tidak Memahami Soal Cerita: Baca soal dengan perlahan. Minta anak untuk menggambar cerita tersebut atau memerankannya dengan benda. Identifikasi kata kunci seperti "sisa", "berapa lagi", "selisih".
- Kurang Latihan: Pastikan ada cukup latihan yang bervariasi, baik dalam bentuk soal langsung maupun soal cerita.
- Kecemasan Matematika: Ciptakan lingkungan belajar yang positif dan bebas tekanan. Jangan pernah menggunakan matematika sebagai hukuman. Fokus pada proses belajar daripada kesempurnaan.
Kesimpulan
Menguasai pengurangan di kelas 1 SD adalah langkah krusial dalam perjalanan belajar matematika anak. Dengan memperkenalkan konsep secara konkret, menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang interaktif, serta memberikan contoh-contoh soal yang bervariasi, orang tua dan guru dapat membantu anak membangun fondasi yang kuat. Ingatlah bahwa kesabaran, dukungan, dan suasana belajar yang menyenangkan adalah kunci utama untuk membuat pengalaman belajar pengurangan menjadi positif dan efektif bagi setiap anak. Dengan latihan yang konsisten dan pendekatan yang tepat, anak-anak akan mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan matematika di masa depan.